Tetaplah Berbuat Baik

Danil membawa piringnya, seperti biasa, mengantri setiap pagi untuk sarapan pagi. Wajahnya selalu tersenyum pada setiap orang. Walaupun dia masih muda, nampak kerut-kerut di wajahnya, yang membuat dia kelihatan lebih tua dari umurnya. Karena kasus manipulasi, Danil harus mendekam di penjara ini. Hukum memang tak kenal belas kasihan. Orang yang mengenal Danil dari dekat pasti tak tega, kenapa orang sebaik dia harus masuk penjara.

Sebelum masuk penjara ini, dia adalah akuntan sebuah perusahaan besar. Dari gajinya bekerja, dia dapat menghidupi anak dan istrinya, mempunyai rumah dan kendaraan. Dia juga punya sebidang tanah untuk sekedar berkebun, warisan orangtuanya. Hidupnya betul-betul bahagia.

Sampai akhirnya, suatu tragedi telah berlaku padanya. Urusannya hanya sepele, pada mulanya. Sebagai seorang karyawan dengan posisi basah di sebuah perusahaan, sedikit banyak pasti menimbulkan kecemburuan antara sesama rekan kerjanya.

Adalah Sinta, seorang sekretaris boss, wanita pintar tapi liar, yang membikin gara-gara. Sudah lama dia memendam rasa iri pada Danil. Karena posisinya, sebagai sekretaris direktur, ternyata tak bisa memanipulasi uang belanja perusahaan. Sebab setiap kali dia membujuk Danil, tak bisa juga dapat, walaupun satu sen. Danil memang tak bisa sembarangan mengeluarkan uang sebelum disetujui atasan.

Sebagai wanita pintar dan licik, Sinta tahu kelemahan lelaki, dan mengetahui pula kelebihannya sebagai wanita. Disebarkannya gossip keseluruh karyawan, kalau dia menjalin hubungan dengan Danil. Dan dengan aktingnya yang meyakinkan Sinta berhasil mengelabui seluruh karyawan, kalau dia sudah betul-betul dekat dengan Danil. Dengan berbagai bujuk rayu dan kata yang manis pada staff bawahan Danil pula, dia berhasil mempunyai akses ke bagian keuangan, bagian yang dikepalai Danil.

Danil tak suka dengan sifat Sinta, tapi dia juga tak bisa bersikap kasar, apalagi Sinta adalah sekretaris boss. Dengan halus ditegurnya sikap Sinta tersebut. Tapi, Sinta memang sudah nekat. Entah bagaimana, tiba-tiba saja uang sebesar lebih dari 1 milyar tak diketahui keberadaannya. Tak ada kwitansi, tak ada nota, tak ada barang hasil pembelian dan sebagainya.

Danil yakin, ini ulah Sinta, tapi dia tak bisa membuktikannya. Seluruh transaksi keluar dan masuk uang, selalu memakai nama dia. Akhirnya vonis menimpa dia, didakwa menggelapkan uang perusahaan. Bukan itu saja, ternyata gossip yang disebarkan Sinta sudah sampai ke rumah-tangga Danil. Istri Danil dibakar cemburu lalu pergi dari rumah bersama anak kesayangannya.

Ketika sidang pun, istrinya tak datang, apalagi selama dia dipenjara. Kawan-kawan dan tetangganya juga menjaga jarak, mereka tak menyangka, ternyata orang pendiam dan baik itu, bisa berbuat kriminal. Padahal tak terhitung kebaikan-kebaikan selama ini pada tetangga dan teman-temannya.

Seluruh hartanya bendanya, termasuk kebun warisan orangtuanya, dirampas untuk mengganti seluruh kerugian perusahaan. Bahkan di dalam penjara, Danil selalu menerima perlakuan-perlakuan yang tidak adil dari sesama penghuni. Sering dia tidak kebagian jatah makanan, uang kerajinan hasil membuat ukiran dipalak dan lain-lain, tapi itu semua tak menyurutkannya tersenyum dan menyapa setiap orang serta berbuat baik.

Suatu malam, di dalam kamar penjara, aku mengobrol dengannya. Bertanya penuh ingin tahu, akan sikapnya selama ini. Kenapa dia tak mau melawan ketika dipukul seorang penghuni yg sok jagoan, kenapa dia diam saja ketika jatah makanannya direbut, kenapa dia tak membalas dendam segala sikap tidak adil yang diterimanya selama ini, baik sebelum atau sesudah dia dipenjara.

Maka, kucatat segala perkataannya, yang tak akan kulupakan seumur hidupku:

“Manusia memang sering kali bertindak tak masuk akal dan egois, bagaimana pun juga, maafkanlah mereka.”
Kalau kamu berbuat baik, orang-orang akan menyangka kamu punya motivasi di balik perbuatan baikmu itu, tetapi biarkanlah, teruslah berbuat baik, Kalau kamu sedang mengalami suatu perkara, kamu akan menemui kawan yang palsu, dan lawan yang sesungguhnya. Terus jalani perkara itu.

MOTHER TERESA berkata:
Kalau kamu jujur dan terus-terang, orang akan mengira kamu sedang berbuat curang, bagaimanapun juga, tetaplah berlaku jujur.

Apa yang kamu bangun selama bertahun-tahun, bisa saja dihancurkan oleh seseorang dalam waktu satu malam. Tapi, tetaplah membangun bangunan itu. Kalau kamu berada dalam kedamaian dan kebahagiaan, orang-orang pasti iri dan cemburu, maka dari itu tetaplah kamu bahagia dan tersenyum dalam kedamaianmu.

Perbuatan baik yang hari ini kamu lakukan, bisa jadi dilupakan oleh orang esok hari, tetapi bagaimanapun juga, tetaplah berbuat baik. Berilah dunia ini yang paling bagus yang kamu miliki, dan itu belum tentu cukup tapi…bagaimanapun juga, tetaplah memberi.

Dan kamu akan lihat pada akhirnya bahwa semua ini hanya urusan antara kamu dan Tuhan saja”.

/

www.unikunik.web.id | Copyright © 2012