Akrab Dengan Mertua

Takut mendapatkan kritik atau takut tidak bebas bergerak dan merasa tegang bila harus dekat dengan mertua! Hm biasanya hal ini banyak dialamai oleh para pasangan muda. Dalam mencintai pasangan memang kita mendapatkan banyak tantangan, bukan hanya terhadap sikap dan sifat pasangan kita yang harus dipahami, tetapi kebiasaan dan sifat serta sikap keluarga pasangan kita pun harus kita mengerti, khususnya sifat dan kebiasaan sang mertua.

Setiap keluarga memang memiliki sifat dan kebiasaan yang berbeda-beda, perbedaan inilah yang harus dipahami dan disesuaikan bagi pasangan muda yang masih tinggal bersama sang mertua.

Perasaan takut dan tertekan sering kali muncul sehingga terkadang menimbulkan konflik antara mertua dan mantu. Konflik antara menantu dan mertua juga sering kali terjadi karena kurangnya komunikasi yang terjalin antara kedua belah pihak, momok mertua yang terkesan suka mengkritik, menggurui, merasa lebih baik dan sebagainya biasanya muncul bagi mereka yang kurang mengenal sang mertua sehingga perasaan tertekan sudah muncul diawal.

ada beberapa permasalahan umum yang sering kali terjadi pada pasangan muda dengan sang mertua, diantaranya:

1. Mengkritik

Ada beberapa mertua yang tidak ragu mengatakan kepada orang lain jika sang menantu melakukan kesalahan, dalam hal ini semuanya tergantung anda untuk memutuskan, kritikan apa yang akan Anda abaikan, jika itu mengenai hal sepele seperti soal masakan, Anda dapat mengabaikannya tetapi jika sudah mulai mengkritik tentang karir dan ikut campur dalam permasalahan rumahtangga Anda, maka sebaiknya harus diputuskan untuk berhenti berkomentar.

2. Kebiasaan Menyebalkan

Semua orang pasti mempunyai sifat menyebalkan, yah termasuk mertua. Contohnya selalu mengungkit-ungkit persoalan yang telah lalu, nah sebagai pasangan, cobalah Anda buat daftar menyebalkan dari para mertua dan buat kesimpulan maksud baik mereka, lalu Anda dapat memutuskan apakah akan diacuhkan atau tersenyum melihat tingkah mereka. Jika sikap mereka tidak dapat Anda terima, coba Anda diskusikan secara baik-baik dan sampaikan kepada mereka, cara menyampaikannya dapat melalui candaan atau mengatakan secara langsung dengan sopan santun.

3. Menjaga Hubungan

Sangat penting tetap menjaga komunikasi dengan mertua, tapi beberapa ada yang berpendapat cukup say hallo saja atau bahakan merasa sangat penting untuk tetap menjalin komunikasi dengan sang mertua. Setiap keluarga memiliki sifat dan kebiasaan yang berbeda, namun jika dirasa merasa ada masalah maka Anda harus mengatasinya. Contohnya jika ditelepone tidak ada yang menjawab, maka sebaiknya Anda mengunjunginya, dan ini merupakan sikap yang baik.

4. Kebebasan

Pada beberapa keluarga ada yang merasa tak baik membicarakan suatu permasalahan secara terbuka. Hal ini dapat disebabkan dari latar pendidikan atau kebiasaan yang berbeda. Sebagai pasangan, Anda harus menyesuaikan hal-hal yang sudah jadi kebiasaan dan bicarakan kepada orangtua apa yang harus dirahasiakan, seperti soal keuangan atau kesehatan. Atau, putuskan berbicara hanya dengan salah satu dari mereka saja. Yang penting, Anda berdua tahu apa yang disetujui.

5. Berkumpul dengan Keluarga

Dalam suatu acara seperti perkawinan, Lebaran atau Natal, biasanya selalu dipadati dengan berbagai jadwal kunjungan, maka Anda harus pandai-pandai menyusun jadwal agar semua orang dapat mengerti dengan apa yang Anda putuskan. Hal ini disebabkan, acara kumpul keluarga dalam berbagai kegiatan sangatlah penting untuk mempererat komunikasi dan hubungan keluarga, sehingga tidak jarang apabila ada pasangan keluarga yang tidak hadir akan menjadi bahan pembicaraan yang negatif sehingga dapat terjadi kesalahpahaman.

Bagi beberapa pasangan, hubungan dengan sang mertua merupakan tantangan yang harus terus dijaga keharmonisannya tetapi ada juga yang cuek dengan hal ini. Namun walau bagaimana pun kita tidak dapat selalu menghindari mertua dengan berbagai macam sifat dan karakternya, maka sedapat mungkin kita harus tetap menjaga hubungan baik dengannya.

/

www.unikunik.web.id | Copyright © 2012