Mensyukuri Kekurangan

Seusai sebuah upacara pernikahan di Singapura beberapa tahun yang lalu, sang ayah mertua memanggil menantu barunya ke pojok untuk memberinya nasihat tentang bagaimana agar pernikahannya awet dan bahagia. “Kamu mungkin sangat mencintai anak saya,” katanya kepada si pemuda. “Oh, iya dong !” desah si pemuda. “Dan kamu mungkin berpikir dialah wanita paling hebat di dunia.” Sambung si mertua.


“Dia begitu sempurna dalam segala hal.” Si menantu mengiyakan dengan nada kurang sabar. “Itulah yang kamu rasakan sewaktu baru menikah.” kata si mertua. “Namun, setelah beberapa tahun, kamu akan mulai melihat kekurangan-kekurangan anak saya. Saat kamu mulai menyadarinya, saya ingin kamu ingat ini : Jika dia tidak punya kekurangan-kekurangan itu, ia mungkin sudah menikah dengan orang lain yang jauh lebih baik dari kamu!”
Jadi, kita harus selalu bersyukur atas kekurangan-kekurangan pasangan kita, karena jika dari awal mereka tidak memiliki kekurangan- kekurangan itu, mereka mungkin sudah menikah dengan orang lain yang jauh lebih baik daripada kita.
Saat kita sedang mabuk cinta, kita hanya melihat hal-hal yang baik di mata kita tentang pasangan hidup kita. Kita itu suka menyangkal. Pada kemudian hari apabila terjadi percekcokan, kita hanya melihat sisi-sisi buruk pasangan hidup kita. Kita terbutakan oleh sifat-sifat yang tidak kita sukai. Kita tidak ingin melihat itu, jadi kita tidak melihatnya.Lagi-lagi kita menyangkal.
Apa sebabnya kasmaran dapat terjadi di keremangan cahaya klab malam, atau di keintiman makan malam dengan cahaya lilin, atau pada malam di bawah sinar rembulan ? Itu karena pada situasi-situasi tersebut, Anda tak dapat melihat jelas jerawatnya, atau gigi palsunya. Dan di bawah keremangan cahaya, kita terbang bebas mengkhayalkan wanita di hadapan anda sebagai supermodel, atau pria itu kelihatannya seperti bintang film. Kita menyukai fantasi, dan kita berfantasi dalam bercinta.
Setidaknya kita jadi tahu apa yang kita lakukan.

Disalin dari buku ” membuka pintu hati” dari Ajahn Brahm, penerbit
“Yayasan Penerbit Karaniya”

/

www.unikunik.web.id | Copyright © 2012